Tips Berjualan di Social Media dan Marketplace Dengan Mudah

Social media tidak lagi untuk menjalin pertemanan tapi juga untuk memasarkan produk. Simak tips berjualan di social media dan marketplace ini.

Penggunaan media sosial tidak lagi untuk menjalin jejaring pertemanan saja, tetapi juga sebagai media pemasaran produk dan menjual produk secara langsung. Nah buat kamu yang ingin berjualan online, kalian wajib menyimak tips berjualan di social media dan marketplace berikut ini!

Sejarah Transaksi Jual Beli Online di Indonesia

Di Indonesia sendiri, penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran dan jual-beli produk sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1999 melalui platform forum yang bernama Kaskus. Tak lama kemudian, hadirlah sebuah media sosial yang bernama Facebook hadir di tahun 2004 dan Twitter di tahun 2006.

Sarana pemasaran dan transaksi jual beli yang umumnya terjadi di Kaskus sudah mulai merambah ke dua media sosial besar tersebut. Banyak masyarakat Indonesia yang menilai bahwa Facebook dan Twitter adalah sarana yang ideal untuk memasarkan produk-produknya ke jangkauan audiens yang lebih luas.

Kegiatan pemasaran dan jual-beli online masih terus berlanjut sampai media sosial Instagram dan TikTok hadir saat ini. Melihat banyaknya kegiatan pemasaran di kedua media sosial ini, akhirnya Instagram dan TikTok membuat sebuah fitur marketplace di tahun 2020 yang memudahkan pembeli membeli produk secara langsung melalui media sosial mereka.

Transaksi jual beli online di Indonesia semakin masif sejak pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia di tahun 2021. Pada saat itu, seluruh masyarakat dunia diwajibkan untuk tetap berada di rumah dan berjaga jarak satu sama lain.

Pandemi ini membuat masyarakat kesulitan untuk membeli bahan makan dan kebutuhan sehari-hari. Berkat adanya marketplace dan media sosial, masyarakat akhirnya mulai membiasakan diri berbelanja secara online.

Berdasarkan hasil penelitian NielsenIQ, transaksi belanja online di Indonesia melalui e-commerce mencapai 32 juta orang di tahun 2021. Jumlah tersebut melesat 88% dibandingkan tahun 2020 yang hanya sebanyak 17 juta orang Indonesia belanja online melalui marketplace.

Hingga sekarang, konsumen merasa jauh lebih nyaman berbelanja secara online seiring berkembangnya teknologi layanan omnichannel. Bahkan, konsumen menyadari betapa luasnya produk dan layanan yang bisa mereka temukan dengan mudah dan mendapatkan penawaran terbaik dari ujung jari mereka.

Tips Berjualan di Social Media dan Marketplace

Melihat potensi online shop yang sangat tinggi membuat banyak masyarakat Indonesia mulai mencari peluang usaha dengan berjualan di media sosial dan marketplace. Buat kamu yang baru memulai bisnis online, kamu wajib membaca tips berjualan online di social media dan marketplace berikut ini:

1. Tentukan Produk Jualan

Sebelum memulai bisnis online, kamu harus tahu jenis produk atau layanan apa yang ingin kamu tawarkan ke konsumen. Jika kamu kehabisan ide, kamu bisa mulai menawarkan barang bekas yang tidak kamu butuhkan di media sosial dan marketplace.

Atau, kalau kamu punya keahlian memasak, kamu bisa tawarkan hasil masakan kamu di media sosial. Tapi jika kamu punya modal besar, kamu bisa beli barang grosir di pasar atau membeli produk dari supplier ternama. Intinya, kalau kamu ingin jualan kamu harus punya produk yang diminati.

2. Tentukan Target Pasar

Tips berjualan di Social Media dan Marketplace selanjutnya adalah menentukan pasar. Ya, kamu jangan langsung memasarkan produk jualan. Ingat, kamu harus tahu siapa yang berminat membeli produk kamu?

Jika kamu menjual frozen food, target pasar yang bisa kamu capai adalah mereka yang tinggal di kost-kostan yang tidak memiliki dapur lengkap, ibu rumah tangga, dan mereka yang tinggal di luar negeri.

Biasanya, kelompok tersebut cenderung suka membeli frozen food karena mudah dimasak dan praktis dibawa kemana-mana.

3. Tentukan Media Sosial dan Marketplace

Setelah mengetahui apa yang ingin dijual dan siapa target pasar kamu, sekarang waktunya untuk menentukan media sosial dan marketplace apa yang paling sering digunakan oleh target pasar kamu.

Misalnya, kamu jualan frozen food seperti contoh di atas. Mungkin kamu bisa menggunakan media sosial Facebook, TikTok, dan Instagram, Sedangkan untuk marketplace-nya, kamu bisa menggunakan Tokopedia dan Shopee.

4. Buat Foto Produk yang Menarik

Langkah selanjutnya adalah membuat foto produk yang menarik. Kamu bisa menggunakan jasa foto produk yang ada di media sosial atau jika kamu tidak punya dana lebih untuk membayar jasa mereka, kamu bisa foto sendiri di rumah.

Namun pastikan kualitas gambar, cahaya, dan detailnya terlihat dengan jelas ya. Setelah itu, lakukan sedikit editing untuk membuat foto jadi lebih menarik.

5. Optimalisasi Judul dan Deskripsi Dengan SEO

Sebelum upload foto di marketplace dan media sosial, kamu perlu menyiapkan tulisan judul dan deskripsi produk dengan menggunakan SEO (search engine optimization).

SEO ini adalah sebuah strategi yang memudahkan produk jualan kamu ditemukan dengan mudah oleh target pasar dengan menggunakan keyword atau kata kunci.

Untuk menemukan kata kunci, kamu bisa menggunakan Google Keyword Planner atau melalui marketplace yang kamu gunakan. 

Contoh Mencari Kata Kunci di Marketplace Tokopedia

Contoh, misalnya kamu menggunakan marketplace Tokopedia dan menjual produk “Rendang Frozen.” Kamu bisa tuliskan kata “Rendang Frozen” di kolom pencarian sampai menemukan rekomendasi kata dari Tokopedia.

Sumber: Tokopedia / Alt Text: Contoh mencari kata kunci di Tokopedia

 

Setelah itu, kamu akan melihat 5 rekomendasi kata kunci yang paling umum dicari oleh pengguna Tokopedia. Jadi, kamu bisa ambil salah satu kata kunci tersebut untuk “title” produk kamu.

Atau, kamu bisa daftar Google Keyword Planner (gratis).

  1. Setelah masuk ke halaman Google Keyword Planner, klik kalimat “Go To Keyword Planner.”
  2. Lalu, buatlah akun baru disana.
  3. Setelah itu, klik ikon “tools” atau tulisan “Alat dan Setelan” yang berada di kanan atas dan pilih “Keyword Planner.”
  4. Klik “Temukan Kata Kunci Baru.”
  5. Setelah itu, masukkan produk yang akan kamu jual di kolom yang tersedia dan klik “Dapatkan Hasil.”

Sumber: Google Keyword Planner / Alt Text: Contoh mencari kata kunci di Google Keyword Planner

 

          6. Kamu akan mendapat daftar rekomendasi kata kunci yang relevan dengan produk kamu. Pilihlah kata kunci yang                    memiliki “Volume” dan “Trend” tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Misalnya, “Rendang Frozen Food.”

Sumber: Google Keyword Planner / Alt Text: Contoh mencari kata kunci di Google Keyword Planner

 

Setelah kamu yakin dengan kata kunci tersebut, sekarang waktunya membuat judul produk yang menarik dengan kata kunci yang sudah kamu pilih.

Misalnya, “Rendang Frozen Food Khas Minang by Ibu Ranti.” Kalimat “Rendang Frozen Food” adalah kata kunci utama yang paling di cari orang-orang. Sedangkan kalimat “Khas Minang” mempresentasikan gaya rendang yang kamu punya. Di akhir, kamu bisa cantumkan merek atau nama kamu atau toko kamu.

Setelah itu, pada kolom deskripsi produk kamu juga perlu memasukkan kata kunci “Rendang Frozen Food” di paragraf pertama. Setelah itu, kamu bisa mendeskripsikan produk secara detail. Misalnya:

“Rendang Frozen Food Khas Minang by Ibu Ranti kaya akan bumbu rendang yang terbuat dari rempah-rempah khas Indonesia. Kami menggunakan daging sapi premium yang diproses secara baik untuk menghasilkan rendang sapi frozen food dengan tekstur yang lembut, nikmat, dan mudah disajikan kapanpun dan dimanapun.”

Selain di judul dan deskripsi, pastikan juga nama foto dan alt image produk kamu mengandung kata kunci “Rendang Frozen Food” juga. Optimalisasi SEO ini akan membantumu meningkatkan pencarian produk jualan secara organik.

6. Upload Foto Produk di Social Media dan Marketplace

Langkah selanjutnya, kamu sudah bisa mengupload foto produk di sosial media dan marketplace yang kamu gunakan. Jangan lupa untuk menerapkan strategi SEO seperti langkah sebelumnya.

7. Manfaatkan Fitur Iklan  di Social Media dan Marketplace

Jika kamu memiliki modal lebih, kamu bisa banget memanfaatkan fitur iklan yang ada di marketplace dan media sosial. Fitur iklan ini akan mendorong produkmu tampil di pencarian teratas untuk menarik perhatian konsumen yang mencari produk yang serupa.

Menariknya, biaya iklan yang mereka tawarkan sangat bersahabat, jadi kamu bisa coba mulai dengan modal Rp 100.000 rupiah saja. 

8. Konsisten 

Setelah mengupload foto di marketplace, jangan lupa untuk terus konsisten membagikan konten-konten menarik di media sosial. Bisa berupa gambar produk, testimoni pelanggan, dan video tutorial cara makan rendang, dan lain sebagainya.

Semakin sering kamu upload konten di media sosial, semakin tinggi traffic, engagement, dan prospek yang akan kamu dapatkan.

 

Kesimpulan

Siapapun bisa mencari peruntungan dengan berjualan online di social media dan marketplace. Tips di atas adalah dasar-dasar yang harus kamu kuasai, setelah beberapa bulan, tentu kamu akan memiliki strategi lain yang efektif dengan lini bisnis masing-masing. 

Nah, buat kamu yang ingin belajar lebih tentang penggunaan digital marketing untuk bisnis, kamu bisa ikutan kelas Digital Marketing dan Entrepreneurship di Future Skills. Di kelas ini, kamu tidak hanya belajar cara memasarkan produk secara online saja, kamu juga akan mendapat insight lebih tentang tren dan perkembangan digital marketing di masa depan. Yuk ikutan sekarang!

 

Referensi: 

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211229141536-92-740093/konsumen-belanja-online-ri-melonjak-88-persen-pada-2021#:~:text=Jakarta%2C%20CNN%20Indonesia%20%2D%2D,yang%20hanya%2017%20juta%20orang.

https://nielseniq.com/wp-content/uploads/sites/4/2022/06/NielsenIQ-E-commerce-Snapshot-Report-2022.pdf

https://www.thejakartapost.com/business/2021/12/29/latest-national-online-shopping-day-rakes-in-rp-18-trillion.html

https://www.activ8.online/blog/social-marketplaces-using-social-media-to-facilitate-direct-commerce

https://eclincher.com/how-social-media-marketing-is-changing-business/

https://www.udemy.com/course/link-building-for-seo/