Tips Mengelola Stres Melalui Pengembangan Skill

Tips Mengelola Stres Melalui Pengembangan Skill

Stress menjadi hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Namun, cara kita mengelola stres dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan mental yang kita miliki.

 

Apa itu stress?

World Health Organization (2021) mengartikan stress sebagai segala jenis perubahan dalam diri yang dapat menyebabkan ketegangan fisik, emosional, ataupun psikologis. Stress juga dapat terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan antara tujuan, harapan, ekspektasi dengan kenyataan yang harus dihadapi. Adapun, permasalahan stress seringkali ditemukan pada seseorang yang berada di tahap remaja hingga awal dewasa. Hal tersebut juga sejalan dengan Kaligis et al. (2021) yang menjelaskan bahwa seseorang yang berada di umur 16-24 tahun rentan mengalami periode kritis karena banyaknya pengalaman serta tantangan baru yang dihadapi. Lebih lanjut, dijelaskan juga bahwa 1 dari 20 orang atau sekitar 2,45 juta remaja di Indonesia telah mengalami permasalahan kesehatan mental (Erskine et al., 2021). Oleh karena persoalan stress tidak dapat dianggap sebelah mata, maka WHO menetapkan bahwa stress telah menjadi masalah epidemi kesehatan di abad ke-21 ini (Fink, 2017).

 

Bagaimana tips mengelola stress dengan baik?

Stress menjadi sesuatu yang sebaiknya dapat dikelola dengan baik agar tidak muncul sebagai permasalahan lain yang lebih parah. Oleh karena itu, berikut beberapa tips yang dapat kita lakukan, diantaranya:

  1. Ketahui sumber stress yang kita alami. Sumber stress dapat berasal dari pekerjaan, perkuliahan, pertemanan, dan lain-lain. Catat hal-hal yang menyebabkan stress itu muncul dan perhatikan bagaimana perasaan yang hadir. Dengan begitu, kita dapat mengenali pola dan mencari cara untuk mengatasinya.
  2. Mencari waktu untuk beristirahat dan bersantai. Misalnya dengan melakukan olahraga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan untuk meredakan stress.
  3. Menjalin komunikasi yang baik dengan orang-orang terdekat seperti keluarga, teman-teman, ataupun pasangan untuk berbagi dalam menceritakan permasalahan dan memperoleh dukungan emosional
  4. Mengatur waktu dengan baik dan memprioritaskan pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
  5. Mengenali hal-hal yang berada di dalam kendali dan di luar kendali. Dengan begitu, kita dapat menghindari perilaku menyalahkan diri sendiri untuk sesuatu telah terjadi dan mampu mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk sesuatu yang akan datang.

 

Pengembangan Skill sebagai Salah Satu Cara dalam Mengatasi Stress

Adapun, salah satu cara lain dalam kendali diri sendiri yang masih dapat kita lakukan untuk mengatasi stress yakni melalui pengembangan skill atau kemampuan yang dimiliki. Mengapa demikian?

 

#Pertama, mengembangkan skill tertentu dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien. Hal tersebut secara tidak langsung juga akan memberikan rasa percaya diri pada seseorang dalam menghadapi tantangan.

 

#Kedua, mengembangkan skill dapat membantu seseorang untuk lebih fokus dan memiliki tujuan yang jelas. Dengan begitu, ia akan lebih merasa terarah dan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk mencapai target-target yang telah ditentukan. Ini akan membantu untuk mengurangi rasa stress yang disebabkan oleh kebingungan dan kegelisahan.

 

#Ketiga, mengembangkan skill juga membantu seseorang untuk dapat beradaptasi dengan keadaan dan membuka peluang baru dalam mencapai keberhasilan. Dengan memiliki kemampuan yang luas, seseorang akan lebih fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang dinamis sehingga peluang untuk mencapai keberhasilan juga semakin besar. Ini akan membantu mengurangi rasa stress yang disebabkan oleh ketidakpastian.

 

Lalu, bagaimana cara yang efektif untuk mengembangkan skill atau kemampuan diri? Berikut ini terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, di antaranya:

  1. Tentukan skill yang ingin dikembangkan.

Sebelum memulai proses belajar, penting untuk terlebih dahulu menentukan skill apa yang ingin dikembangkan. Terdapat beberapa hal yang dapat diperhatikan, seperti minat dan kemampuan diri hingga pada pasar tenaga kerja yang menjadi area skill terkait. Diskusi juga dapat dilakukan dengan seseorang yang memiliki keahlian tertentu sehingga mampu memberikan gambaran.

  1. Temukan sumber belajar yang tepat.

Ada banyak cara untuk belajar skill baru, seperti mengikuti kelas atau workshop, membaca buku atau artikel, bahkan belajar secara otodidak melalui internet. Pilihlah sumber belajar yang kredibel dan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi masing-masing.

  1. Buat rencana belajar yang teratur.

Guna mengembangkan skill secara efektif, maka penting untuk membuat rencana belajar yang teratur. Tentukan waktu dan tempat yang nyaman untuk belajar, serta buat target-target yang realistis untuk dicapai. Dengan begitu, proses belajar akan lebih terarah dan menghasilkan output yang lebih maksimal.

  1. Latih kemampuan yang dipelajari.

Carilah kesempatan untuk mengaplikasikan skill baru yang telah dipelajari, baik di dalam ataupun di luar pekerjaan. Selain mampu memberikan manfaat bagi diri sendiri ataupun perusahaan, kemampuan baru yang dimiliki juga akan semakin terasah dan semakin terukur tingkat kemahirannya.

  1. Jangan lupa untuk istirahat yang cukup.

Mengembangkan skill memang perlu usaha yang keras dan konsisten, namun istirahat yang cukup juga diperlukan. Hal tersebut untuk membantu menjaga kesehatan diri sendiri sehingga dapat memperkuat daya tahan dalam mempercepat proses belajar.

 

Dengan begitu, melalui pengelolaan stress dan pengembangan skill yang tepat, kita dapat mengoptimalkan produktivitas dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik lagi. Jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai pengembangan skill masa depan yang tersedia melalui perkuliahan, short course, webinar, industry class, workshop dan lain sebagainya. Future Skills siap membantu kamu menemukan program yang sesuai dengan kebutuhan dan membantu mencapai tujuan profesional!

 

Referensi:

Erskine, H. E., Blondell, S. J., Enright, M. E., Shadid, J., Wado, Y. D., Wekesah, F. M., Wahdi, A. E., Wilopo, S. A., Vu, L. M., Dao, H. T. K., Nguyen, V. D., Emerson, M. R., Fine, S. L., Li, M., Blum, R. W., Whiteford, H. A., & Scott, J. G. (2021). Measuring the Prevalence of Mental Disorders in Adolescents in Kenya, Indonesia, and Vietnam: Study Protocol for the National Adolescent Mental Health Surveys. Journal of Adolescent Health. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2021.05.012

Fink, G. (2017) Stress: Concepts, Definition and History. In Reference Module Inneuroscience and Biobehavioral Psychology, Elsevier Inc., Amsterdam, 1-9. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-809324-5.02208-2

Kaligis, F., Ismail, R. I., Wiguna, T., Prasetyo, S., Indriatmi, W., Gunardi, H., Pandia, V., & Magdalena, C. C. (2021). Mental health problems and needs among transitional-age youth in Indonesia. International Journal of Environmental Research and Public Health. https://doi.org/10.3390/ijerph18084046

World Health Organization. (2021, October 12). Stress. Retrieved January 3, 2023, from https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/stress

Artikel Terkait