Wibu berasal dari kata ‘weaboo’ merupakan sebutan untuk penggila “Japanese Culture” seperti manga, anime, LN, cosplay, dan sebagainya. Lalu apa bedanya dengan Otaku? Pada awalnya otaku merupakan sebuah nama komunitas yang kemudian mulai digunakan untuk menamai orang-orang yang menekuni hobinya. Menurut analisa Wibupedia sendiri, sebenarnya antara otaku dan wibu tidak jauh berbeda. Hanya saja banyak argumen-argumen orang lain yang mengidentifikasi hanya berdasar pendapat pribadi tanpa melihat fakta yang ada, sehingga banyak perbedaan mengenai wibu dan otaku.
Pada kesempatan kali ini Wibupedia akan menjelaskan tentang seseorang yang disebut-sebut sebagai wibu dalam artian seorang yang sudah tergila-gila terhadap dunia animasi jejepangan termasuk otaku. Mungkin pembaca sering mendengar tentang wibu/otaku yang disebut-sebut sebagai sampah masyarakat? Atau mungkin disebut-sebut sebagai sosok yang anti-sosial dan tertutup? Simak penjelasan mengenai fakta-fakta wibu berikut ini.
Banyak yang bilang jika wibu itu adalah sosok yang sangat tertutup, introvert, anti-sosial, bahkan hikikomori. Namun sebenarnya tidak semuanya benar. Introvert merupakan sifat seseorang dimana dirinya cenderung pendiam dan berkebalikan dengan ekstrovert yang cenderung banyak bicara. Sementara itu hikikomori dan anti-sosial dapat diartikan sebagai seseorang yang enggan bersosialisasi dengan orang lain. Apakah benar begitu?
Seorang wibu sebenarnya bukanlah sosok yang pendiam, hanya saja mereka tau dimana mereka harus berbicara. Hal ini karena mereka tidak suka membuang waktu mereka untuk pembicaraan omong kosong yang tidak berguna. Namun adakalanya mereka banyak bicara dan susah dihentikan. Misalnya saat menonton anime bersama, tidak jarang ada yang memberikan ‘banjir spoiler’ kepada teman lainnya. Kemudian saat mereka aktif dalam komunitas seperti group facebook, tidak jarang mereka yang banyak bicara dan berdebat hanya karena perbedaan pendapat. Tentu saja masih banyak bukti lain yang memperlihatkan bahwa wibu bukanlah sosok yang introvert. Jika memang ada dari mereka yang introvert, mungkin karena beberapa alasan seperti tidak memiliki teman yang sejalan dengan hobinya.
Apakah seorang wibu enggan bersosialisasi? Jika banyak yang berpendapat seperti itu mungkin jawabannya sangat salah. Seorang wibu dan hikikomori justru sosok yang handal dalam bersosialisasi. Hanya saja, satu poin penting yang benar adalah seorang wibu tidak pandai memulai bersosialisasi. Hal ini karena mereka cenderung banyak bicara saat terdapat topik yang berkaitan dengan hal yang sejalan dengan mereka. Misalnya saat kita pertama kali masuk kelas baru, kemudian ada teman kita yang memiliki hobi sama yaitu menonton dan mengoleksi anime bajakan, tentu saja kita dengan spontan akan berteman dengannya bahkan mungkin sebelum kita mengetahui namanya kita sudah berbaur karena hobi tersebut.
Apakah pembaca tau dengan benar definisi sampah masyarakat? Menurut pemikiran Wibupedia, ‘sampah masyarakat’ ialah seseorang yang dibuang dan dikucilkan dari masyarakat dalam artian tidak dianggap anggota masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena seseorang tersebut melakukan kesalahan yang dianggap fatal dan harus mendapat sanksi sosial yaitu dibuang. Karena merasa dibuang maka seseorang tersebut sudah dipastikan akan sendiri dan tertutup.
Lalu bagaimana dengan wibu? Otaku? Mari kita bandingkan fakta dengan opini tersebut. Jika seorang wibu dikatakan sampah masyarakat mungkin alasannya karena sifat tertutup dimana dikarenakan dirinya tidak memiliki teman sejalan. Hal ini mengakibatkan dirinya dikucilkan. Tapi apakah hal tersebut dapat dikategorikan sebagai sebab-akibat yang benar dari sampah masyarakat?
Pernyataan tersebut sebenarnya salah kaprah. Meskipun seorang wibu yang paling tertutup-pun pasti akan mengambil peran dalam masyarakat. Pada dasarnya semua itu tergantung kepada lingkungan masyarakatnya juga. Misalnya Wibupedia yang hidup diperdesaan. Wibupedia termasuk sosok yang tertutup akan tetapi masyarakat sekitar masih menganggap keberadaan Wibupedia karena mereka sadar menjadi sosok tertutup bukanlah kesalahan yang pantas dijatuhi sanksi sosial. Jadi saat terdapat acara seperti kondangan (adat orang Indonesia terutama Jawa) Wibupedia tetap mendapat undangan dan berusaha hadir. Lain halnya dengan wibu tertutup yang hidup diperkotaan yang cenderung masyarakatnya berbaur dari berbagai macam daerah dengan tujuan ekonomi atau profesi. Mereka pasti acuh tak acuh dengan lingkungan sehingga sosok seperti wibu dijadikan target sebagai sampah masyarakat. Padahal itu juga karena kesalahan mereka. Intinya seorang wibu pasti memili prinsip “Kami hanya bersifat hangat kepada orang yang menganggap keberadaan kami”.
Tentu saja masih banyak bukti lain yang mematahkan fakta bahwa wibu atau otaku merupakan sampah masyarakat. Karena wibu tidak ada kaitannya dengan kesalahan yang patut dijatuhi sanksi sosial.
Link :
– https://www.bps.go.id/statictable/2022/03/15/2138/tingkat-pengangguran-tenaga-kerja-per-kwartal-2017-2020.html
– https://www.kemendag.go.id/sites/default/files/docs/RAN_Percepatan_Penanggulangan_Pengangguran_Kemiskinan.pdf